Kamis, 11 Desember 2014






"Indah sekali...."

Moon Dae Hwa mendesah pelan. Napasnya mengembun di kaca jendela tempat ia menyandarkan dahinya. Sepasang matanya memandangi lampu-lampu jalan dari atas gedung SBS. Lampu-lampu dihias indah di sepanjang jalan. Ada yang dibentuk menyerupai pohon Natal, ada yang dibentuk menyerupai rusa kutub dan kereta Santa Claus, juga serupa permen tongkat yang khas itu. Jalanan pun dipenuhi dengan pasangan-pasangan yang saling bergandengan tangan, berjalan merapat dan tidak peduli pada cuaca dingin malam itu. 

Tahun lalu, Dae Hwa masih menjadi bagian dari keramaian tersebut. Berjalan sambil berpegangan erat pada tangan Han Jo, tertawa seakan tidak ada masalah apa pun di dunia, menghabiskan malam seakan-akan malam itu adalah malam terakhir kehidupannya. Han Jo akan mengajaknya makan malam di restoran mahal dan mereka akan merayakan ulang tahunnya berdua. Namun tahun ini, tidak ada lagi Han Jo di sisinya. Sudah lebih dari lima bulan mereka berpisah, dan Dae Hwa tadinya berpikir ia sudah bisa menerima kenyataan tersebut. Rupanya, hati manusia tidak sesederhana itu. Hanya dengan melihat pasangan lain saja, kenangan itu langsung muncul tanpa pertanda.

"Moon Dae Hwa, mau sampai kapan kau melamun di situ? Kau bukannya sedang tidak ada kerjaan, kan?"

Posted on 06.01 by Orinthia Lee

No comments

Sabtu, 02 Agustus 2014





Author's note:
Sebenarnya berniat nulis cerita tentang Jet atau Q, tapi yang namanya ide kadang datangnya nggak terduga (alibi banget). Masih bergumul soal plot kakak beradik itu karena cerita mereka mengandung unsur fantasi ringan, jadi daripada blog ini nggak nambah-nambah... saya seling dengan cerita tentang One. #terusblushingtakjelas

Happy reading! Semoga suka dengan kisah One dan Ye Rin~
Oh, ya... cerita ini adalah potongan novel. ^^






Kisah ini terjadi dua bulan sebelum debut O2.



(ONE's PoV)

Sejak bangun tidur pagi itu One sudah merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Kepalanya terasa berat dan seluruh persendiannya pegal. Ketika ia mengukur suhu tubuhnya, ia pun tidak terkejut mendapati bahwa suhu tubuhnya dua derajat lebih tinggi dari suhu normal. Tenggorokannya terasa kering dan hal yang ingin ia lakukan hanyalah kembali berbaring dan tidur seharian.

Tapi sayangnya, ia tidak punya waktu untuk itu. Begitu ia melangkah keluar dari kamar mandi, Manajer Jo sudah berdiri di depannya.

"One, jangan lupa pagi ini kau ada janji latihan dengan Jun Bin-ssi," kata Manajer Jo tanpa memandang ke arahnya. Manajernya sibuk membaca daftar aktivitas yang harus dilakukan oleh O2 hari ini.

"Ya, aku ingat, Hyeong," ujar One lirih.

Posted on 13.24 by Orinthia Lee

1 comment

Jumat, 11 Juli 2014



"Debut kalian tinggal satu minggu lagi!" seru Manajer Yang sambil menepuk tangannya kuat-kuat agar para member O2 yang tengah tertidur di lantai ruang latihan bangun dan mendengarnya. "Aku tahu kalian semua capek, tapi bukankah kalian ingin memberikan yang terbaik untuk O2?" Manajer Yang menghampiri Jet dan mengulurkan tangan membantu pemuda itu berdiri. "Panggung pertama kalian ini akan jadi penentu, kesan pertama yang akan didapatkan oleh penonton dan penggemar kalian!"

Posted on 09.57 by Orinthia Lee

6 comments